JENIS JENIS
1. POWER SUPPLY
1. AT – power supply jenis ini memiliki kabel power
yang terhubung ke mainboard yang terbagi menjadi 2, yaitu konektor pin 8 – pin
9.
2. ATX – untuk jenis power supply satu ini kabel
konektor dengan mainboard sudah menjadi satu dengan jumlah total 20 pin – 24
pin.
2. MAINBOARD
1. Jenis motherboard AT
baby / AT Format yang digunakan dalam 386 serta 486 komputer pertama. Kemudian
format tersebut diganti oleh format ATX, dimana format ini membentuk sirkulasi
udara yang lebih baik dari sebelumnya sehingga lebih mudah untuk mengakses
komponen-komponen computer.
2. Jenis motherboard ATX Format ATX adalah upgrade ke Baby-AT. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemudahan penggunaan. Perangkat koneksi pada motherboard ATX ini dirancang untuk menancapkan peripheral semudah mungkin 9 misalnya, IDE konektor yang terletak disamping disk.) Apa lagi, komponen motherboard yang di susun secara pararel, sehingga untuk meningkatkan pembuangan panas. 2.1 Standard ATX : Format ATX standar tradisional 305x244 mm. ini mencakup AGP konektor dan 6 PCI konektor. 2.2 Mikro ATX : Formatnya yang lebih kecil (244x244 mm) menjadi salah satu keunggulan utamanya, dengan biaya yang relative murah. 2.3 Flex ATX : Flex ATX merupakan perkembangan dari micro ATX yang menawarkan fleksibilitas produsen besar ketika merancang computer mereka. Ini mencakup AGP dan 2 konektor PCI konektor. 2.4 Mini ATX : mini ATX adalah alternative yang kompak untuk format micro ATX (284x208 mm), dan termasuk AGP dan 4 konektor PCI konektor, bukan3 yang dating dengan Micro ATX. Hal ini terutama ditujukan untuk mini-PC 3.
2. Jenis motherboard ATX Format ATX adalah upgrade ke Baby-AT. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemudahan penggunaan. Perangkat koneksi pada motherboard ATX ini dirancang untuk menancapkan peripheral semudah mungkin 9 misalnya, IDE konektor yang terletak disamping disk.) Apa lagi, komponen motherboard yang di susun secara pararel, sehingga untuk meningkatkan pembuangan panas. 2.1 Standard ATX : Format ATX standar tradisional 305x244 mm. ini mencakup AGP konektor dan 6 PCI konektor. 2.2 Mikro ATX : Formatnya yang lebih kecil (244x244 mm) menjadi salah satu keunggulan utamanya, dengan biaya yang relative murah. 2.3 Flex ATX : Flex ATX merupakan perkembangan dari micro ATX yang menawarkan fleksibilitas produsen besar ketika merancang computer mereka. Ini mencakup AGP dan 2 konektor PCI konektor. 2.4 Mini ATX : mini ATX adalah alternative yang kompak untuk format micro ATX (284x208 mm), dan termasuk AGP dan 4 konektor PCI konektor, bukan3 yang dating dengan Micro ATX. Hal ini terutama ditujukan untuk mini-PC 3.
3. Jenis motherboard BTX.
Format BTX (Balanced Technology Extended), didukung oleh intel, adalah format
yang dirancang untuk memperbaiki pengaturan komponen, sehingga untuk
mengoptimalkan sirkulasi udara, akustik, dan pengendalian panas, berbagai
Konektor (slot memori, slot ekspansi) diselaraskan secara parallel, kea rah
dimana udara mengalir. Kabel listrik BTX adalah sama dengan pasokan listrik
ATX. 3.1 BTX standar : dengan dimensi standar 325 x 267 mm. 3.2 Mikro BTX :
dengan dimensi kecil 264 x 267 mm. 3.3 Pico BTX : dengan dimensi jauh lebih
kecil 203 x 267 mm
4. Jenis motherboard ITX
Format ITX (Informasi Teknologi Extended), didukung oleh Via, adalah format
yang sangat kompak yang dirancang untuk konfigurasi miniature seperti mini -
PC. 4.1 mini - ITX : dengan dimensi kecil 170 x 170 mm dan PCI Slot. 4.2 nano -
ITX : dengan dimensi yang sangat kecil 120 x 120 mm dan slot Mini PCI.
3. PROSESSOR
3. PROSESSOR
1. AMD
1. AMD athlon II X2 240
dengan spec 2,8 Ghz, 2X1024 KB
2. AMD athlon II X2 245
dengan spec 2,9 Ghz, 2X512 KB
3. AMD athlon II X2 250
dengan spec 3 Ghz, 2X1024 KB
1. Intel pentium IV 478 dengan spec 2,4
Ghz
2. Intel pentium IV 520 dengan spec 2,0
Ghz
3. Intel pentium E2140 dengan spec 1,8
Ghz
4.
RAM
1. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
1. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
DRAM (Dynamic
Random Access Memory) yang merupakan memori semikonduktor yang memerlukan
kapasitor sebagai tumpuan untuk menyegarkan data yang ada di dalamnya. RAM ini
memiliki kecepatan lebih tinggi dari EDO-RAM. Namun lebih rendah dibandingkan
SRAM.
Dalam strukturnya, DRAM hanya memerlukan satu transistor dan kapasitor per bit, sehingga memiliki kepadatan sangat tinggi. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
2. SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access
Memory)Dalam strukturnya, DRAM hanya memerlukan satu transistor dan kapasitor per bit, sehingga memiliki kepadatan sangat tinggi. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access Memory) adalah jenis RAM yang merupakan
kelanjutan dari DRAM namun telah diskronisasi oleh clock sistem dan memiliki
kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. Cocok untuk sistem dengan bus yang memiliki
kecepatan sampai 100 MHz.
3. RDRAM (Rambus Dynamic Random Access Memory)
RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi, pertama kali digunakan untuk
komputer dengan prosesor Pentium 4. Slot Memori untuk RD RAM adalah 184 pin.
Bentuk RD RAM adalah Rate Inline Memory Modul (RIMM). Memiliki kecepatan hingga
800 MHz.
4. SRAM (Static Random Access Memory)
4. SRAM (Static Random Access Memory)
SRAM (Static Random Access Memory) adalah jenis RAM yang terbuat dari semacam
semikonduktor yang tidak memerlukan kapasitor dan tidak memerlukan penyegaran
secara berkala sehingga lebih cepat. Namun SRAM memiliki kelemahan, yakni biaya
produksinya mahal sehingga hanya tersedia dalam kapasitas kecil dan menangani
bagian yang benar-benar penting.
5. EDORAM (Extended Data Out Random Access Memory)
5. EDORAM (Extended Data Out Random Access Memory)
RAM jenis ini memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan mentransfer
data dibandingkan dengan RAM biasa. Slot memori untuk EDO � RAM adalah 72 pin. Bentuk EDO-RAM lebih panjang daripada RAM yaitu bentuk
Single Inline Memory Modul (SIMM). Memiliki kecepatan lebih dari 66 Mhz.
6. FPM DRAM (First Page Mode DRAM)
6. FPM DRAM (First Page Mode DRAM)
FPM DRAM (First Page Mode DRAM) adalah merupakan bentuk asli dari DRAM. Laju
transfer maksimum untuk cache L2 mendekati 176 MB per sekon. FPM bekerja pada
rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns.
7. Flash RAM
7. Flash RAM
Flash RAM adalah jenis memory berkapasitas rendah yang digunakan pada perngkat
elektronika seperti, TV, VCR, radio mobil, dan lainnya. Memerlukan refresh
dengan daya yang sangat kecil.
8. VGRAM (Video Graphic Random Acces Memory)
8. VGRAM (Video Graphic Random Acces Memory)
VGRAM (Video
Graphic Random Acces Memory) Yaitu VGRAM biasanya digunakan untuk menyimpan
kandungan pixel bagi sebuah paparan grafik. Penggunaan cip VGRAM akan
memberikan prestasi video yang baik dan mengurangi tekanan pada CPU.
9. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Acces Memory)
9. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Acces Memory)
RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi dengan menggandakan kecepatan SD
RAM, dan merupakan RAM yang banyak beredar saat ini. RAM jenis ini mengkonsumsi
sedikit power listrik. Slot Memori untuk DDR SDRAM adalah 184 pin, bentuknya
adalah RIMM.
10. SO-DIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module)
10. SO-DIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module)
SO-DIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module) merupakan jenis memory yang
digunakan pada perangkat notebook. Bentuk fisiknya kira-kira setengah dari
besar DDR biasa sehingga dapat lebih menghemat ruang yang tentunya sangat
berharga pada perangkat mobile seperti notebook. Perkembangan generasi SO-DIMM
biasanya sejalan dengan perkembangan RAM untuk komputer desktop. Ketika DDR3
SDRAM diluncurkan dipasaran, DDR3 SO-DIMM juga ikut diluncurkan. Modul tersebut
menggunakan slot yang memiliki 204 pin.
5.
VGA
1. VGA ISA
Kartu VGA ISA adalah jenis kartu VGA yang dimasukkan
pada slot ekspansi ISA (Industry Standard Architecture) bus yang
masih bersistemkan I/O 8-bit atau 16-bit. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah
tidak pernah lagi dipergunakan, karena selain kecepatan transfer datanya sangat
lambat, tampilan kehalusan gambar serta kombinasi warna yang dihasilkannya pun
juga sangat terbatas. Teknologi slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 8-bit
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981, sedangkan teknologi
slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 16-bit pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1984.
2. VGA EISA
Kartu VGA EISA adalah jenis kartu VGA yang dipasang
pada slot ekspansi EISA (Extended Industry Standard Architecture)
bus yang adalah 32-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah tidak
pernah lagi dipergunakan, sama seperti Kartu VGA ISA yang memiliki keterbatasan
pada kecepatan, kehalusan gambar, serta kombinasi warna yang dihasilkannya.
Teknologi slot ekspansi EISA bus dengan sistem I/O 32-bit ini pertama kali
dirilis pada tahun 1988 oleh "Gang of Nine" (sebuah konsorsium dari vendor
pembuat kompatibelnya IBM PC), dengan nilai tegangannya 5 volt dan 12 volt,
kecepatan clock-nya 8,33MHz, dan kecepatan transfernya 32MB/s.
3. VGA PCI
Kartu VGA PCI adalah jenis kartu VGA yang dipasang
pada slot ekspansi PCI (Peripheral Component Interconnect) bus
yang adalah 32-bit atau 64-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang
sudah jarang sekali dipergunakan, karena adanya keterbatasan pada
fitur-fiturnya. Teknologi slot ekspansi PCI bus dengan sistem I/O 32-bit atau
64-bit pertama kali dipakai pada tahun 1993. Ciri-ciri slot
ekspansi PCI bus ini adalah bahwa pada bagian depan slot-nya terdapat lekukan,
dan jenis pin-nya lurus secara vertikal.
4. VGA AGP
Kartu VGA AGP adalah jenis kartu VGA yang ditancapkan
pada slot ekspansi AGP (Accelerated Graphics Port) bus yang
adalah 128-bit atau 256-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA AGP ini awalnya dibuat
karena hendak meningkatkan transfer data terhadap memori secara signifikan dari
CPU ke perangkat "tampilan" (bahasa inggris: display), sehingga dengan begitu dibuatlah slot AGP guna
memasangkan kartu VGA jenis AGP ini.
Kartu VGA AGP diluncurkan berdasarkan nilai voltase
yang dipergunakan, yaitu: AGP 1x dan AGP 2x dengan nilai tegangan
3,3 volt; sedangkan AGP 4x dan AGP 8x dengan nilai
tegangan 1,5 volt; kemudian ada juga AGP Universal. Kartu VGA AGP
yang terakhir muncul adalah jenis AGP Pro dengan nilai tegangan 1,5
volt dan 3,3 volt, serta AGP Pro Universal. Ciri-ciri slot
ekspansi AGP bus ini adalah bahwa bentuk pin-nya yang vertikal dengan bentuk
mirip formasi sarang lebah.
5. VGA PCIe
Bentuk detail fisik slot ekspansi PCIe bus (PCIe 1x, PCIe
4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x).
Kartu VGA PCI Express (PCIe) adalah jenis kartu VGA
yang dimasukkan pada slot ekspansi PCIe (Peripheral Component
Interconnect Express) bus yang adalah berangkaian seri sistem I/O-nya,
dengan kecepatan transfernya adalah mencapai hingga 32 GByte/s. Slot ekspansi
PCIe ini adalah pengembangan selanjutnya dari slot ekspansi PCI sebelumnya,
yang memiliki kemampuan luar biasa, dengan nama "PCI Express",
yang dirancang guna memasang peralatan-peralatan "antarmuka" (bahasa inggris: interface) dengan teknologi mutakhir masa kini yang membutuhkan
kecepatan transfer yang sangat tinggi. Teknologi slot ekspansi PCIe bus dengan
sistem I/O berangkaian seri ini pertama kali dipakai pada tahun 2004.
Adapun versi slot ekspansi PCIe yang beredar di
pasaran adalah PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x.
Khusus buat slot ekspansi PCIe 8x dan PCIe 16x dipergunakan untuk
memasang kartu VGA PCI Express, sedangkan buat slot ekspansi PCIe 1x
dipakai untuk keperluan memasang peralatan-peralatan interface tambahan
lainnya. Ciri-ciri slot ekspansi PCIe bus ini adalah bahwa bentuknya merupakan
kebalikan dari slot ekspansi PCI biasa sebelumnya.
6.
HARDISK
1. IDE(integrated device elektronics)
Yaitu jenis hdd yang mempunyai konektor sebanyak 40 pin data dan 4 pin
power.
2. SATA(serial advanced technology attachment)
Yakni hdd yang mempunyai tampilan 4 dan 7 pin sebagai data da power.
3. SCSI(small computer system intervace)
Yaitu hdd yang mempunyai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
dibanding ide dan sata. Untuk kabel data sebaagai konektor menggunakan jenis
scsi 50 – 68 pin.
7.
SOUND CARD
1. Sound card on board
1. Sound card on board
Merupakan fasilitas audio yang sudah terpasang pada mainboard berbentuk
chipset dan kinerja sound card on board masih membutuhkan bantuan prosessor
utama. Jika kita hanya membutuhkan sound card untuk musik, sound card tipe ini
merupakan pilihan yang baik.
2. Sound card pci
Merupakan
sound card yang dipasang pada slot pci mainboard. Jika kita menggunakan untuk
bermain game berat atau untuk kegiatan rekam suara, sound card tipe ini
merupakan pilihan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar